Fungsi Minyak Rem dan Perbedaan dari DOT 3, 4 dan 5
Meskipun fungsi minyak rem sangat penting untuk kendaraan, tetapi banyak yang abai untuk menggantinya secara rutin.
Alasanya bisa bermacam-macam
Ada yang bilang karena belum kotor, ada juga yang bilang masih bisa ngerem.
Padahal minyak rem merupakan komponen vital dari sistem pengereman, yang menjaga keselamatan dalam berkendara.
Yang repot jika titik didih minyak rem sudah turun, sehingga ketika kita gunakan rem yang cukup sering maka minyak rem bisa mendidih dan menguap.
Mengapa bisa begitu ?
Apakah minyak rem bisa mendidih ?
... mungkin
Pada temperatur berapa ?
Inilah yang kita akan bahas pada panduan tentan minyak rem ini.
Apa itu minyak rem ?
Penyebutan minyak rem itu sebenarnya kurang tepat.
Karena cairan ini tidak mengandung minyak bumi. Itu sebabnya dalam bahasa inggris ditulis sebagai brake fluid, bukan brake oil.
Tetapi tidak apa-apa, karena memang sudah lebih umum menyebutnya begitu.
Kandungan minyak rem lebih banyak adalah alkohol dan ester. Dan beberapa pabrikan minyak rem menggunakan bahan lainnya.
Fungsi minyak rem ini adalah sebagai cairan hidrolik yang meneruskan tekanan dari master rem, ke silinder roda atau caliper rem.
Sehingga tekanan dapat diteruskan ke segala arah sama besar.
Apakah anda sudah mempelajari tentang sistem rem ?
Jika sudah,
Anda pasti tahu jika prinsip kerja sistem rem adalah merubah gesekan menjadi panas. Dan efeknya akan mempengaruhi minyak rem juga.
Oleh sebab itu, minyak rem harus tahan terhadap temperatur yang tinggi.
Selain itu juga harus memenuhi persyaratan yang lain.
Apa saja persyaratannya ?
1. Mempunyai titik didih yang tinggi
Menurut data, temperatur rem bisa mencapai lebih dari 200 derajat celcius.
Tentu saja tergantung pada desain rem dan kapasitas kendaraannya.
Tetapi yang jelas, rem akan menjadi panas dengan adanya gesekan karena penggunaan yang berulang kali.
Jika begitu, minyak rem bisa mendidih. Dan minyak rem bisa menjadi uap.
Itu sama saja terdapat gelembung-gelembung udara didalam sistem rem. Sehingga, untuk mengerem kita harus mengocoknya beberapa kali.
Pastinya itu berbahaya
Dan hal ini cukup sering terjadi pada kendaraan yang menuruni pegunungan.
Untuk mencegah hal ini diperlukan minyak rem yang mempunyai titik didih yang tinggi.
2. Mencegah karat pada logam dan karet
3. Memiliki kekentalan.
Minyak rem harus memiliki kekentalan (viskositas) untuk meneruskan tekanan dengan perubahan temperatur yang bervariasi.
Jenis-jenis minyak rem
Tips ketika bekerja dengan minyak rem
Ketika bekerja dibengkel, tentu saja kita akan bekerja dengan minyak rem. Terutama ketika mengerjakan sistem rem.
Untuk itu, anda perlu mengetahui beberapa tips ketika bekerja dengan minyak rem
1. Jangan mencampur minyak rem
Jika anda mencampur DOT 3 dan DOT 4, maka titik didih akan turun.
Dan yang repot adalah kalau ternyata minyak rem yang kita campur memiliki bahan dasar yang berbeda.
Komposisi minyak rem bisa saja berubah dan memburuk karena reaksi kimia yang terjadi.
2. Jangan tercemar dengan air
3. Jangan tercemar dengan oli atau cairan pembersih oli
Oli atau cairan pembersih oli mempunyai sifat yang merusak seal-seal dan karet.
Jadi sebaiknya gunakan cairan yang tepat untuk membersihkan komponen sistem rem, dan hati-hati ketika meletakkan cairan tersebut berdekatan.
4. Simpanlah minyak rem ditempat yang sesuai dengan kondisi tertutup.
Sifat minyak rem adalah hidrokopis atau menyerap air.
Sehingga jika kita biarkan minyak rem disimpan dalam kondisi terbuka, kandungan air dalam udara dapat diserap oleh minyak rem.al ini
Hal ini bisa menyebabkan titik didih minyak rem turun.
Selain itu, kotoran dan debu bisa mencemari minyak rem.
Post a Comment for "Fungsi Minyak Rem dan Perbedaan dari DOT 3, 4 dan 5"