4 Penyebab Aki Soak dan Cara Mengatasinya

Mobil tidak bisa hidup karena aki soak memang sangat menyebalkan untuk pelanggan.

Yang kami maksud dengan aki soak disini adalah pada saat mobil akan distart, putaran mesin sangat lemah sekali atau bahkan tidak berputar sama sekali.

Memang sebenarnya belum tentu karena aki soak (baterai lemah). Bisa jadi dari faktor lain seperti mesin yang berputar berat, atau dari starternya sendiri.

Tetapi pada pembahasan ini, kami lebih ingin menyoroti dari penyebab aki soak.

Mari kita bahas satu persatu

1.Terminal aki kendor atau korosi.

Jika pemasangan terminal aki kendor, akibatnya terdapat celah antara terminal dan kabel aki. Hal ini akan menghambat arus dari baterai yang akan digunakan untuk mensuplai pengapian dan yang akan digunakan untuk starter.

Untuk itu pastikan terminal aki terpasang dengan baik dan benar. Selanjutnya kencangkan dengan baik. Dan jika ternyata terminalnya sudah terlalu aus, sebaiknya ganti dengan terminal baru.

Jika terminal aki berkarat, kita bisa mengatasinya dengan menyiram air panas pada terminal aki. Dan ada baiknya juga lepas terminal aki untuk membersihkannya dengan amplas.

Sebelum memasang, ada baiknya kita berikan gemuk pada terminal aki.

Pada beberapa kasus di mobil injeksi, terminal aki kendor atau berkarat akan dideteksi bahwa tegangan aki rendah, sehingga nantinya akan meninggalkan fault code (DTC). Untuk itu sebaiknya gunakan scanner mobil untuk menghapusnya.

Walaupun pada beberapa mobil DTC akan hilang ketika kita melepas aki. Tetapi pada beberapa merk, ketika kita melepas aki dan tidak mengikuti SOP-nya, maka bisa menimbulkan masalah baru.

Contoh pada beberapa mobil Honda dilengkapi dengan kode radio, dll.

Sebagai catatan. 

Untuk melepas aki sebaiknya dilakukan mulai dari terminal negatif terlebih dahulu dan ketika memasang sebaiknya dimulai dari positif terlebih dahulu.

2. Elektrolit baterai (aki) kurang

Penyebab aki soak yang lain adalah karena jumlah cairan elektrolit kurang dibawah batas low. Dan ini biasa terjadi pada aki basah. Walaupun pada baterai MF (Maintenance Free) juga bisa terjadi.

Kenapa elektrolik kurang bisa menyebabkan aki soak ?

Pada baterai terjadi reaksi kimia antara kutup positi dan negatif melalui cairan elektrolit ini. Jadi jika ada bagian dari plat positif dan negatif yang tidak terendam, bisa-bisa reaksi panas akan berlebihan dan menyebabkan plat-plat tersebut melengkung.

Jika sudah terlanjur melengkung, akibatnya bisa terjadi hubungan singkat antar kutup positif dan negatif sehingga kemampuan baterai akan menurun.

Untuk mengatasinya mungkin sedikit terlambat jika sudah terlanjur melengkung dan hubung singkat. Jika belum, kita cukup menambahkan dengan air aki (tutup botol biru).

Catatan

Pada aki basah sebaiknya kita melakukan pengecekan rutin agar tidak terlambat dalam mengontrol jumlah cairan elektrolit baterai yang berefek terminal baterai melengkung.

3. Berat jenis elektrolit rendah

Masih dari elektrolit, tetapi untuk kasus ini bukan karena jumlahnya yang kurang tetapi dari berat jenis elektrolitnya.

Berat jenis eletrolit ini bisa kita ukur dengan hidrometer, dan nilainya adalah sekitar 1,26 pada temperatur 20 derajat celcius.

Karena hal ini akan mempengaruhi tegangan masing-masing sell.

Pada baterai tipe MF, kita tidak memerlukan hidrometer lagi karena sudah disediakan magic eye pada masing-masing baterai. 

Apa yang harus dilakukan ?

Kita bisa mencobanya dengan mengecas aki beberapa waktu dan kemudian mengetes kembali kondisi baterai.

4. Sel baterai rusak

Kasus yang terakhir ini yang sulit ditolong. Karena sel yang terlanjur rusak tidak bisa kita perbaiki dan harus ganti aki (baterai).

Penyebab rusaknya sel salah satunya sudah kita sebutkan diatas yaitu kekurangan elektrolit baterai yang berlarut-larut.

Penyebab lain juga karena self discharging (pengosongan sendiri) karena mobil jarang digunakan atau karena tidak adanya pengisian pada sistem pengisian.

Atau bisa jadi karena overcharging.

Mungkin masih banyak penyebab aki soak yang bisa kita temui seperti kelupaan mematikan beban, arus buang, dll. Tetapi yang jelas, setelah melakukan perbaikan atau bahkan penggantian sebaiknya diikuti dengan pemeriksaan sistem pengisian.