Memahami Spooring atau Wheel Alignment pada Mobil

Pada postingan kali ini, kami ingin mengajak memahami spooring atau wheel alignment pada mobil.

Pada kendaran terdapat sistem kemudi dan suspensi.

Dan kedua sistem tersebut dirancang untuk menghasilkan stabilitas kendaraan. Stabil saat dikemudikan, dan kemudi dapat kembali keposisi lurus dengan baik.

Agar sistem kemudi dan suspensi dapat bekerja dengan baik, maka roda-roda depan dan belakang harus diatur dengan benar. 

Itu sebabnya diperlukan pengaturan geometri pada mekanisme suspensi dan kemudi.

Paling tidak ada lima elemen geometri roda.

  • Camber, 
  • Steering axis
  • Caster,
  • Toe angle, 
  • Turning radius. 
Walaupun pada kenyataannya dilapangan yang paling banyak ditunjukkan oleh alat hanya tiga (camber, caster, toe angle).

Dan catatan pada kendaraan dengan four wheel alignment, untuk geometri roda belakang umumnya hanya terdapat camber dan toe angle.

Kita akan perjelas satu persatu.

Camber

sudut camber


Jika kita lihat dengan seksama ban mobil dari depan kendaraan, ban akan terlihat miring. 

Coba lihat ilustrasi diatas.

Tetapi tidak semiring itu, karena sudutnya sangat kecil sekali.

Dan sebenarnya sangat sulit dilihat. 

Kecuali jika Anda menemukan mobil dengan sudut camber yang terlalu besar. Entah karena disengaja atau karena ada masalah dengan geomotri rodanya.

Camber adalah sudut kemiringin roda jika dilihat dari depan.

Jika roda miring ke arah luar disebut camber positif dan sebaliknya jika miringnya kearah dalam disebut camber negatif.

Supaya mudah mengingatnya, kami biasanya memberi ilurtrasi seperti doa. Camber positif posisinya seperti ketika kita berdoa. kalau negatif sebaliknya.

Silahkan diperagakan dengan tangan Anda.

Dan semoga bisa membantu mengingat.


Pertanyaannya :

Mobil biasanya memiliki camber negatif atau positif ?

Susah dijawab !

Karena semua tergantung dari konstruksi kendaraan dan perancangannya.

Pada kendaraan yang memiliki camber positif, beban bekerja pada steering knuckle yang ada didekat spindle bawah untuk mengurangi beban pada steering knuckle

Dan juga camber positif bertujuan agar roda-roda terdorong kedalam untuk mencegah agar roda-roda tidak lepas

Bagaimana untuk camber negatif ?

Tujuan camber negatif adalah untuk mengutamakan kendaraan dapat lurus dan stabil. Dan menyempurnakan kemampuan belok kendaraan.



Steering axis inclination

memahami spooring atau wheel alignment pada mobil


Ketika kemudi diputar, maka kemudi juga berputar pada sumbunya. 

Sumbu tempat roda berputar saat membelok kekiri dan kekanan ini disebut steering axis. 

Jika kita lihat shock absorber dari depan kendaraan, dia akan terlihat miring kedalam. Dan jika digambarkan garis akan terlihat seperti pada gambar.

Titik awal diambil dari titik pusat support shock absorber seperti terlihat pada gambar.

Jika dilihat pada gambar, titik pusat roda jatuh dibawah tanah. Itu sebabnya digambarkan dengan adanya offset.

Dan ini memang sengaja dirancang oleh pabrik.

OFFSET yang lebih kecil akan mempengaruhi kemudi menjadi lebih ringan, dan juga mengurangi kejutan akibat pengereman dan akselerasi.

Steering axis inclination dirancang untuk menghasilkan daya balik kemudi dengan cara memanfaatkan berat kendaraan.

Caster

sudut caster


Untuk memahami caster, coba lihat shock absorber dari samping kendaraan. Ia akan terlihat miring ke belakang.

Jadi caster adalah 

Ujung Shock Absorber menjadi tumpuan untuk roda berputar.kemiringan steering axis jika dilihat dari samping.

Yang terlihat oleh kita adalah shock absorber yang miring.

Jika steering axis miring kebelakang disebut caster positif, sebaliknya jika miring kedepan disebut caster negatig

Umumnya kendaraan memiliki caster positif. 

Tujuannya agar kendaraan lebih stabil saat berjalan turun dan akan mengembalikan kemudi setelah membelok.



Toe Angle (Toe In dan Toe Out)

sudut toe in dan toe out


Kali ini kita harus melihat roda dari atas.

Jika bagian depan roda memiliki jarak yang lebih kecil dibandingkan belakang, ini disebut toe-in. Sebaliknya jika bagian depan lebih lebar disebut toe-out.

Toe biasanya dirancang untuk mengimbangi camber

Contohnya

Jika roda-roda memiliki camber positif, maka bagian atas roda miring keluar. 

Betul ?

Hal ini menyebabkan roda-roda berusaha menggelinding keluar saat kendaraan berjalan lurus. Dan efeknya akan menyebabkan side-slip.

Untuk mencegahnya, bisa di imbangi dengan membuat toe-in pada roda depan.






6 komentar untuk "Memahami Spooring atau Wheel Alignment pada Mobil"

Comment Author Avatar
Assalamualaikum saya hafizh Rajwaa Runi dri SMK 55 jakarta, saya ingin bertanya
Jika roda² camber negatif,maka bagian atas roda kedalam kah?
Jika benar tolong minta jelaskan pak
Comment Author Avatar
Pak saya zaid saputra mau bertanya, jika camber mobil negatif atau positif apa akan mempengaruhi berat steer?
Comment Author Avatar
Pada kendaraan terdapat sistem kemudi dan suspensi.
Agar sistem kemudi dan suspensi dapat bekerja dengan baik, maka roda-roda depan dan belakang harus diatur dengan benar.
Itu sebabnya diperlukan pengaturan geometri pada mekanisme suspensi dan kemudi.
Paling tidak ada 5 elemen geometri roda.
1. Camber
2. Steering axis
3. Caster
4. Toe angle
5. Turning radius
Comment Author Avatar
Camber adalah sudut yang dibuat oleh roda kendaraan terhadap jalanan; lebih tepatnya adalah sudut yang dibentuk pada roda jika dilihat dari depan
Comment Author Avatar
Agar sistem kemudi dan suspensi dapat bekerja dengan baik maka roda-roda depan dan belakang perlu dilakukan pengaturan geometri.
Paling tidak ada 5 elemen geometri roda, yaitu :
1. Camber
Camber yaitu sudut kemiringan roda apabila dilihat dari depan
2. Steering Axis
Sumbu tempat roda berputar saat berbelok ke kiri dan kanan
3. Caster
Ujung shock absorber menjadi tumpuan roda yang berputar
4. Toe Angle
Toe angle ada 2 yaitu toe in dan toe out
5. Turning Radius
Comment Author Avatar
Agar sistem kemudi dan suspensi dapat bekerja dengan baik maka roda roda depan dan belakang perlu dilakukan pengaturan geometri. Paling tidak ada lima elemen geometri roda, yaitu :
1. Camber
2. Caster
3. Steering axis
4. Toe angle
5. Turning radius