Fungsi Sistem PCV pada Mesin dan Cara Kerjanya

Pernah mendengar tentang katup PCV pada mobil ?

Atau 

mungkin anda pernah mendengar istilah oil sparator ?

Keduanya sebenarnya sama walaupun kadang kami jumpai dengan konstruksi yang berbeda.

Dan setiap merk kendaraan memiliki istilah yang berbeda-beda.

Saat ini kita akan membahas tentang fungsi sistem PCV pada mesin dan cara kerjanya. Karena beberapa kali kami jumpai masalah pada sistem pcv ini gampang-gampang susah untuk ditemukan.

Maksudnya kadang lama dan kadang cepat.

Akan lebih lama jika kita sebagai mekanik tidak tahu bahwa sistem PCV itu ada. 

Apa fungsi sistem PCV

Fungsi sistem PCV pada mesin

Diatas adalah gambaran sederhana tentang katup sistem pcv. Jika dilihat akan ada selang yang keluar dari cover valve (tutup klep). Selang tersebut menuju ke intake manifold dan filter udara.

Tetapi belum tentu dua selang ya. 

Karena mesti diingat, setiap merk kendaraan mempunyai desain masing-masing.

Untuk memahami fungsinya, kita bahas sedikit tentang alasanya terlebih dahulu.

Pelumas bermusuhan dengan bensin.

Betul ?

Buktinya ketika mencuci mesin yang banyak olinya kita menggunakan bensin.

Betul ?

Apa efeknya jika keduanya bercampur didalam blok mesin ?

Jika keduanya bercampur, tentu saja akan merusak pelumas dan kinerjanya jadi tidak baik. Itu artinya pelumas sudah tidak berfungsi. Terutama fungsi pelumas sebagai pelicin.

            Jika lupa tentang fungsi pelumas baca : Fungsi oli mesin

Pertanyaannya adalah dari mana bensin tersebut masuk ke ruang poros engkol ?

Uap bensin akan masuk keporos ongkol dari kebocoran gas pada saat langkah kompresi. Atau istilah kerennya blow by gas.

Kandungan blow by gas ini adalah sekitar 70-80 % uap (HC) dan sisanya uap air dan gas asam.

Dahulu kala untuk mencegah hal yang tidak diinginkan seperti diatas (oli rusak), blow by gas akan dibuang keudara bebas. 

Tetapi perbuatan tersebut dimarahi oleh beberapa negara.

Jadi akhirnya dibuatlah katup PCV (Positive Crankcase Ventilation) atau oil sparator. 

Fungsi sistem PCV adalah untuk mengalirkan blow by gas ke intake manifold sesuai dengan kebutuhannya. Yaitu lebih banyak blow-by gass pada putaran tinggi dibandingkan putaran rendah.

Kenapa perlu PCV valve ?

Alasannya....

pada saat idle, kevakuman besar tetapi blow-by gas sedikit. Sehingga jika tidak diberi katup PCV, hisapan blow by-gas akan kuat padahal isinya sedikit.

pada putaran tinggi sebaliknya, vakum rendah dan blow by-gas tinggi. Itu sebabnya katup PCV dirancang untuk mengatur sesuai kebutuannya.

Untuk tahu lebih banyak, silahkan pelajari cara kerjannya.

Sebelum ke cara kerja, sebenarnya ada fungsi kedua dari PCV yaitu untuk mengurangi pencemaran udara karena emisi hidrokarbon (HC) dari blow by gas yang dibuang ke udara sekitar.


Cara kerja sistem PCV

Cara kerja PCV (positive crankcase ventilation)


Katup PCV bekerja sesuai dengan beberapa kondisi seperti gambar diatas. Gambar tersebut menunjukkan posisi katup PCV pada saat mesin berhenti, mesin idle, pengendaraan normal dan yang paling kanan adalah ketika beban penuh.

a. Ketika mesin berhenti

Lihat pada gambar A

Ketika mesin berhenti, katup akan menutup oleh beratnya sendiri dan dengan bantuan pegas, sehingga tidak ada aliran blow-by gas dari ruang diatas silinder ke dalam intake manifold

b. Stasioner (Idling) dan pengurangan kecepatan (Deceleration)

Lihat pada gambar B

Pada saat idling, kevakuman dalam manifold kuat sehingga katup bergerak keatas, namun lubang aliran gas hanya terbuka sedikit. 

Dengan demikian, volume gas yang mengalir kemanifold menjadi kecil

c. Kondisi pengendaraan normal

Lihat pada gambar C

Pada kondisi pengendaraan normal, kevakuman dalam intake manifold normal. Lubang aliran gas membuka lebih lebar daripada waktu putaran mesin stasioner

d. Pada saat akselerasi atau beban berat

Lihat pada gambar D

Saat akselerasi atau beban berat, PCV valve terbuka sepenuhnya sehingga lubang vakum terbuka maksimal. Dengan demikian, volume gas yang mengalir juga besar.

Bagaimana ?

Apakah sudah lebih paham ?

Permasalahan yang mungkin muncul ketika PCV atau oil sparator rusak

Beberapa permasalahan yang akan anda jumpai ketika pcv rusak adalah

1. Asap knalpot putih seperti oli terbakar

Terkadang PCV yang terlalu kotor menyebabkan oli tidak bisa dicegah untuk menuju intake manifold. 

Akibatnya oli ikut terhisap ke dalam silinder.

Jika oli ikut terbakar, knalpot akan berwarna putih.

Tetapi ingat ya, masih banyak kemungkinan lain yang dapat menyebabkan asap knalpot putih.

2. Mesin pincang atau mengayun.

Hal ini disebabkan karena ada kebocoran udara luar yang ikut masuk kedalam intake manifold

Jika ada tambahan udara yang tidak dibaca oleh sensor udara, akibatnya mesin akan mengayun.

Ibarat orang, seperti orang galau.

Throttle tertutup, tetapi kenapa udaranya banyak (campuran kurus). Itu kenapa dia akan gas eh terus diturunin lagi.

Dan terkadang keluar DTC yang tidak terduga.

Kesimpulan

PCV adalah salah satu sistem pengendali emisi atau teknologi yang ramah lingkungan yang mencegah HC dari blow by gas mencemari udara sekitar. Dan juga mencegah oli rusak karena kontaminasi bahan bakar.





2 komentar untuk "Fungsi Sistem PCV pada Mesin dan Cara Kerjanya"

Comment Author Avatar
Assalamualaikum saya Nabila Febrianti dari SMK negeri 54 jakarta ingin bertanya apakah mesin sistem mesin pcv memiliki beberapa tipe/jenis?
Comment Author Avatar
Saya sudah mengetahui fungsi sistem pcv dan cara kerjanya.
Fungsi sistem PCV adalah untuk mengalirkan blow by gas ke intake manifold sesuai dengan kebutuhannya. Yaitu lebih banyak blow-by gass pada putaran tinggi dibandingkan putaran rendah.
Cara kerjanya:
-Ketika mesin berhenti
katup akan menutup oleh beratnya sendiri dan dengan bantuan pegas, sehingga tidak ada aliran blow-by gas dari ruang diatas silinder ke dalam intake manifold
-Stasioner (Idling) dan pengurangan kecepatan (Deceleration)
Pada saat idling, kevakuman dalam manifold kuat sehingga katup bergerak keatas, namun lubang aliran gas hanya terbuka sedikit.
Dengan demikian, volume gas yang mengalir kemanifold menjadi kecil.
-Kondisi pengendaraan normal
Pada kondisi pengendaraan normal, kevakuman dalam intake manifold normal. Lubang aliran gas membuka lebih lebar daripada waktu putaran mesin stasioner.
-Pada saat akselerasi atau beban berat
Saat akselerasi atau beban berat, PCV valve terbuka sepenuhnya sehingga lubang vakum terbuka maksimal. Dengan demikian, volume gas yang mengalir juga besar.